Sebvah cerita tentang wawancara
Photo by Steve Halama on Unsplash
Proses rekrutmen adalah proses yang cukup panjang sebelum akhirnya kita mulai bekerja di suatu perusahaan. Tiap perusahaan punya alur proses rekrutmennya sendiri-sendiri, pasti, tapi secara garis besar bisa disingkat menjadi preliminary test, interview, offering. Berdasarkan pengalaman saya, proses interview adalah salah satu proses yang paling krusial, banyak banget yang belum berhasil di tahap ini, karena beberapa hal.
Kalo saya nggak salah inget, kira-kira sudah sekitar 1.5 tahun ini saya terlibat di proses recruitment di Kulina, sebagai user. Selama 1.5 tahun ini saya juga udah ketemu banyak talent yang sebenernya secara skill potensial untuk gabung di Kulina, tapi ada beberapa yang menurut saya dan HR kurang fit untuk dia join setelah ngeliat dia ketika proses interview.
Ini adalah secuil cerita tentang gimana perspektif saya sebagai user buat kamu, teman, yang mungkin sedang dalam proses mencari pekerjaan supaya bisa level up your interview.
Evaluate yourself
Hal pertama yang menurut saya perlu kamu lakukan adalah melakukan self evaluation, bahkan justru malah harus dilakukan sebelum apply ke suatu perusahaan. Karena saya developer dan katakanlah kamu juga developer, proses evaluasi ini terutama untuk ngeliat ada di level mana skill mu, apakah kamu junior atau mid atau senior level, apa yang membuat kamu yakin kamu ada di level itu.
Tujuan self evaluation di awal ini supaya kita enggak overestimate dengan diri kita. Overestimate ini sering banget jadi blunder para applicant dan bisa bikin user dan HR mikir-mikir untuk ngelolosin kita. Saya juga beberapa kali ketemu temen-temen applicant yang overestimate terkait skill mereka, dan ya sejujurnya saya kurang begitu cocok dengan orang-orang yang overestimate.
Kalau kamu bingung mulai self evaluation dari mana, coba deh kalo ada pertanyaan kaya gini “Dari nilai 1–10, skill kamu ada di posisi berapa?”, bakal kamu jawab nilai berapa? Kenapa kamu memilih posisi nilai itu? Apakah kamu yakin pengetahuan sama skill kamu ada di posisi itu? Coba cek berbagai referensi artikel di internet (misalnya Medium) untuk mencocokan pengetahuanmu sama nilai yang kamu pilih tadi, misal kamu masih banyak enggak taunya, kamu harus curiga sama diri kamu kalo kamu overestimate diri kamu.
Selain evaluasi secara mandiri, kita bisa juga tanya-tanya ke workmate atau direct supervisor kita, menurut mereka kita ada di level mana, kelebihan kekurangan kita sebagai developer, teammate, karyawan, orang itu apa aja. Kita kan lebih bisa mencari kekurangan orang lain ya dan begitu pula orang lain terhadap kita, jadi untuk hal ini mari manfaatkan orang lain untuk mencari kekurangan kita. Dari kekurangan-kekurangan menurut temen-temen kita tadi, kita bisa bikin strategi untuk overcome kekurangan kita.
Be confident and realistic at the same time
Udah nih, kita udah self evaluation sama diri kita, selanjutnya hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi interview adalah percaya diri. Percaya diri kalo skill kita memang udah di level yang tepat, kamu juga pantas pede karena kamu udah lolos proses preliminary test yang mana mungkin banyak orang yang nggak lolos sampe di tahap kamu sekarang. Di level ini, kamu perlu membuang jauh-jauh pemikiran mindermu.
Ingat percaya diri itu harus realistis dan low profile, jangan sampe terlalu berlebihan sampe kamu malah jadi overestimate, it’s not good buddy.
Ada beberapa cara supaya level kepercayaan diri kita bisa naik misalnya dress up ketika interview, orang bilang penampilan bisa meningkatkan kepercayaan diri, jadi meskipun interviewnya online tapi tetep berpenampilan sebaik mungkin; relax your mind, dengerin lagu-lagu yang nenangin pikiran, nonton drakor atau anime favorit, ngobrol sama orang, dan berbagai hal lain yang bisa bikin pikiran rileks, hal ini emang enggak terlalu berhubungan dengan boosting confidence, tapi kalo kita rileks, kita bisa melalui interview dengan lebih baik dan along the way pelan-pelan kita bisa semakin pede selama interview.
Make a preparation
Semua hal itu perlu direncanakan dan dipersiapkan, karena yang direncanakan saja bisa gagal apalagi yang enggak direncanakan. Jangan anggap enteng interview, meskipun kita orang yang punya experience selama X-tahun, tanpa persiapan yang proper kita bisa gagu banget pas interview, penjelasan kita bisa jadi muter kesana kemari yang justru bikin impression user terhadap kita turun.
Kita bisa melakukan persiapan dengan baca-baca teori-teori terkait hal-hal yang kita belum tau (hasil dari self-evaluation), baca-baca referensi list pertanyaan interview yang muncuk di bidang kita (kalo frontend, banyak banget referensi pertanyaan interview di internet, Googling aja ya 😉), dan yang terakhir bisa juga lakuin mock interview.
A mock interview is an emulation of a job interview used for training purposes. The conversational exercise usually resembles a real interview as closely as possible, for the purpose of providing experience for a candidate.
Kalo di internet kayaknya mock interview dilakuin antara applicant sama user, tapi setahuku di Indonesia belum banyak perusahaan yang ngelakuin ini. Saya sih kemarin ngakalain ini dengan ngelakuin mock interview ini bareng temen-temen saya, karena temen-temen saya ada yang bisa ngomong tapi enggak bisa terkait technical, ada yang bisa technical tapi enggak terlalu bisa ngomong, tiap temen-temen yang saya punya list pertanyaan yang beda-beda, ada yang lebih fokus ke background saya, ada yang lebih fokus ke technical, ada juga yang lebih fokus ke interview bahasa Inggris, karena saya ngelakuin mock interview ini buat persiapan interview sama perusahaan yang berbasis di luar negeri dan interviewnya bakal pake Bahasa Inggris.
Saya merasa mock interview bareng temen-temen saya ngefek banget ketika proses interview yang beneran. Saya bisa lebih tenang ngadepin usernya karena udah pernah latihan situasi interviewnya, teori-teori juga lebih bisa di-deliver dengan baik. Saya merekomendasikan kamu melakukan mock interview, at least bareng temen-temen kamu, it will give you good effects.
Jadi ketika kamu lolos untuk interview, jangan terlalu buru-buru ambil tanggal yang dekat, kasih waktu diri kamu, lakuin persiapan dulu aja, biar kamu bisa perform sebaik mungkin pas interview.
Do your best introduction
Evaluasi dan persiapan udah dilakuin, pede juga udah, kini kamu masuk ke bagian interviewnya. Perkenalan diri tuh hal yang cukup krusial di proses interview karena dari perkenalan diri nanti bisa berangkat ke pertanyaan yang bermacem-macem.
Bikin perkenalan yang singkat, padat, jelas. Setiap interview kan punya time limitnya, ada yang satu jam ada yang bisa dua jam, atau bisa jadi lebih singkat lagi. Manfaatkan sesi perkenalan sebaik mungkin untuk wrap up siapa kita, pengalaman kita, dampak kita di team/experience sebelumnya, kalo ada masalah gimana kita overcome masalah itu, apa hal yang jadi pandangan kita di waktu yang akan datang, terakhir sebagai bonus kita juga bisa nambahin hobi atau ketertarikan yang bisa jadi nilai plus.
La gimana contoh introduction yang baik?
Hmm… Gimana ya… Mungkin saya bisa kasih hints, sisanya nanti bisa di improvisasi sendiri, gitu kali ya.
Perkenalanmu bukan ngebaca CV/Resume Sesi perkenalan bukan waktunya untuk bacain resume kamu, it’s more likely a time to story tell the user about you. Bikin narasi tentang diri kita dengan cara yang menarik dan enggak terlalu pribadi.
Misalnya kita enggak perlu memperkenalkan diri kita anaknya siapa, berapa bersaudara, atau nama istri/pacar kita. Sebenernya di bagian awal perkenalan, kita cukup bisa memperkenalkan nama panggilan kita, karena nama lengkap kita udah tercantum di resume/CV kita.
Misalnya gini:
Halo, saya Ashari. ...
Ceritakan 2–3 pengalaman terakhir Setelah memperkenalkan nama panggilan, langsung follow up dengan pengalaman terakhir. Di bagian ini kalau kita pernah punya pengalaman profesional, langsung sebutkan pengalamannya dimana, sudah berapa lama, disana udah ngapain aja (ada impact nggak selama disana), kalo kita punya impact positif ke team, bakal jadi poin plus.
Saya memulai karir frontend developer di X Company sejak tahun 2017, selama 3 tahun ini saya belajar banyak dari team dan saya juga melakukan beberapa hal buat team, kaya terlibat di proses rewrite aplikasi kami dari React JS v0.14.1 ke Next JS 10, dari proses rewrite tadi kami berhasil meningkatkan performa web kami dari yang awalnya skornya 9 di Lighthouse jadi 65.
Kalau misal kita fresh graduate, kita bisa sebutin kita lulusan dari mana, ngambil jurusan apa, selama kuliah kegiatan kita ngapain aja (tapi pilah pilih yang kira-kira bisa jadi strength alias poin pendukung buat kita)
Saya lulusan Universitas X mengambil jurusan Ilmu Komputer, selama kuliah saya sering ikut lomba-lomba competitive programming dan pernah diberi kesempatan untuk jadi judge dan problem setter untuk lomba competitive programming yang diadakan oleh kampus. Saya belajar frontend semasa kuliah secara otodidak mulai dari mencoba berbagai framework seperti React, Vue, Angular, kemudian akhirnya saya fokus untuk belajar React sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Hal yang kita lakukan dan yang akan datang Setelah menjelaskan pengalaman kita secara singkat, kita juga bisa menjelaskan ketertarikan kita di waktu yang akan datang, misalnya masih akan memperdalam skill kita atau belajar hal lain. Di bagian ini kamu juga bisa jelasin tentang kekurangan yang kamu lihat dari dirimu beserta plan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Selain memperdalam frontend development, saya juga tertarik buat belajar UI/UX design, tapi saya masih belum terlalu serius belajar ini baru di tahap membiasakan melihat design design yang bagus dengan follow instagram account UI/UX designer dan baca artikel di Medium.
Saya juga sadar kalo saya sebagai developer masih perlu banyak belajar, jadi saya membiasakan minimal 1 jam tiap hari setelah jam kerja, saya belajar hal-hal baru terutama terkait dengan web development
Hobi yang bisa mendukung Ini adalah bagian bonus, membahas hobi memang agak personal, tapi kalau hobimu bisa mendukung posisimu, terutama untuk team, menurut saya bisa dijelasin juga sih.
Saya juga sadar sih saya orangnya cukup "timid", tapi di sisi lain, dulu saya aktif di berbagai kegiatan berkaitan dengan tim kaya sepakbola, futsal, dan pramuka. Jadi meskipun saya agak pemalu, saya merasa saya tetap bisa bekerja dalam tim.
Catatan: keep it low profile ya kawanku
Be honest
Anggaplah sebuah interview sebagai sesi ngobrol biasa, tapi ngobrolnya sama strangers yang topiknya nyambung sama kita. Untuk bikin obrolan yang enak salah satunya adalah dengan bicara apa adanya, ketika kita memang enggak tau akan suatu hal yang ditanyakan user, just be honest, jujur aja kalo kita enggak tau. Kalo ada hal yang mengganjal, sampaikan aja, in a proper way for sure.
Enggak perlu mengurang-ngurangi atau melebih-lebihkan apa yang kita sampaikan di interview, sepengalaman saya sendiri, menjadi jujur ketika interview, terutama tentang gimana kita memandang kekurangan kita sendiri, bisa jadi poin plus di mata user.
Question time is priceless
Pasti, eh seringnya, eh tapi hampir bisa dipastikan kok, kalo di akhir bagian wawancara, user akan ngasih kesempatan buat kita untuk ganti bertanya. Sesi ini cukup penting karena selain bisa jadi waktu untuk kita mencari tau lebih dalam tentang team dan perusahaan yang kita apply, user juga bisa melihat ketertarikan kita terhadap perusahaan.
Kita kan juga nggak mungkin bisa langsung paham perusahaan dalam waktu satu kali wawancara~ Nah manfaatkanlah momen ini dengan baik.
Pertanyaan yang diajukan disini biasanya sifatnya cukup general, tapi agak menjurus personal juga boleh sih, tapi tetep perlu dikontrol supaya tidak terlalu sensitif. Karena kalau mau agak personal, menurut saya nanti bisa ditanyakan ke HR lewat email atau bisa setelah lolos proses interview.
Contoh pertanyaan yang bisa diajukan:
- Tentang kultur perusahaan dan team
- Kalau diterima, kita akan terlibat di project yang bagaimana
- Tech stack yang dipakai di team itu
- Kesempatan kita untuk berkembang nantinya gimana
- Jenjang karir dan organization structure/layer di perusahaan
- Pandangan user terkait perusahaan
- Misal stalk dulu usernya, bisa juga tanya kenapa betah di perusahaan itu
- daaaaannn masih banyak lagi
That’s all!
Semoga kamu yang sedang mencari kerja dilancarkan urusannya. Have a great day!