Seratus Hari

Seratus Hari

I didn’t expect I could go this far

Photo by Alexander Sinn on Unsplash

Hari ini tepat seratus hari aku menyelesaikan challenge bernama #100DaysOfCode. Sungguh aku enggak menyangka aku bisa nyelesaiin tantangan belajar ngoding selama genap seratus hari berturut-turut tanpa putus.

Dimulai dari
“ah aku enggak bisa gini terus nih, aku enggak berkembang setahun ini, I should do something about it”
terus
“wah mulai dari #100DaysOfCode boleh nih”
yang awalnya
“waduh, tapi seratus hari banget nih ya? kira-kira bakal bakoh nggak ya?

And I’m here, everibade, at my 100th days of code.

Aturannya sederhana:
Pertama, kita harus mendedikasikan minimal 1 jam buat ngoding.
Kedua, kita harus log progress kita dengan ngetweet pake hashtag #100DaysOfCode.

*Adapun aturan tambahan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Selama seratus hari ini, aku juga enggak bener-bener ngoding kok, karena ngeliat orang lain juga ngelakuin ini ada yang ya belajar, baca-baca, ada yang share hasil belajarnya dengan bikin streaming di Twitch/Discord, yaa aku juga di tengah-tengah seratus hari ini juga melakukan yang sama. Seringnya memang ngoding, tapi ada momen ketika aku emang males ngoding, jadi aku bikin tulisan yang aku post di section Bahas Javascript ku. Atau juga belajar tentang desain-desain gitu, enggak berhubungan dengan coding, tapi karena UI/UX design, masih nyambung sama role di kerjaan yaitu frontend developer, yaaa bisa lah ya diitung.

Di ronde pertama seratus hari ngodingku kali ini, karena aku belum tau mau ngapain aja, aku kemudian ngikutin course yang ada di The Odin Project yang mulai dari HTML, CSS, JS lagi dari awal, kemudian masuk ke Ruby, terus masuk lagi ke pembahasan Javascript yang lebih dalam. Sebenernya bisa juga ambil opsi lain kaya ikutan programnya freecodecamp, tapi entah aku lebih tertarik buat ikutan programnya The Odin Project.

Oh aku juga masukin beberapa hari untuk dipake ngerjain freelance project ku, karena aturannya sebenernya kan kalo kita punya kerjaan, hal-hal terkait kerjaan enggak diitung. Ya karena aku juga punya kerjaan sebagai frontend developer di Kulina, jadi freelancenya masih bisa lah keitung.

Sebenernya kebanyakan hal yang udah aku pelajari itu udah cukup familiar buat aku, karena role di kehidupan nyata yang nyambung. Tapi menurutku poin utama dari ngoding selama seratus hari berturut-turut ini bukan tentang “udah ngoding hal baru apa kamu ha?”, tapi justru tentang membikin kebiasaan baru untuk “ayo udah belajar apa lagi hari ini?”. Enggak harus hal baru, bisa juga hal-hal yang udah pernah kita pelajari. Soalnya menurutku lebih berat baca pelan-pelan tentang hal-hal yang pernah kita pelajari dengan mengesampingkan pemikiran “oh ini mah saya udah tau yak”.

It was quite difficult, but not as difficult as it seems at first. Once you do it with joy, I think everyone could make it 100.

Daaan ya selama seratus hari ini aku belajar tentang:

  • HTML, CSS, JS (Vanilla JS)
  • Ruby
  • Firebase buat web
  • Tailwind CSS
  • React (plus tailwind)
  • Gatsby
  • Cara interview yang lebih baik
  • Cara menulis cover letter buat apply kerjaan
  • Menulis hal teknis yang sedikit-sedikit lebih baik

dan mungkin ada lagi tapi aku juga lupa.

Anyway, aku sangat merekomendasikan challenge ini buat temen-temen yang mau ngubah kebiasaannya untuk mau tergerak buat belajar hal-hal baru. Bentuk kebiasaan dulu aja di ronde pertama, nanti kalo di ronde kedua dan seterusnya baru semakin teknis gitu.

Sementara aku bakal break dulu dari #100DaysOfCode ronde kedua, aku mau nyobain belajar hal-hal baru tanpa challenge, aku harap aku tetep bisa istiqomah. Mungkin bakal mulai ronde kedua di kuartal pertama di tahun depan, kalo kamu mau ikut juga, mari berjumpa di Twitter ohoho.

Ah sedikit tips kalo mau ikut ini yaitu lakuin pelan-pelan aja, do it at your own pace, slow but steady, so you could enjoy the process of learning.

Selamat mencoba, selamat belajar. It really is worth.

Referensi: