Working out from home

Working out from home

Karena bukan cuma jarak yang harus dijaga

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Beberapa dari kita udah memasuki minggu kedua work from home beberapa diantaranya mungkin baru memberlakukan minggu ini. Kita tahu bahwa work from home ini memang cukup penting mengingat adanya pandemi yang terjadi di sekitar kita, dengan pembatasan interaksi dengan orang lain diharapkan penyebarannya mereda atau setidaknya bisa dikontrol. Tapi tentunya kebijakan ini juga bisa punya potensi pengaruh buruk terhadap kebugaran kita.

Di kondisi WFH seperti ini, kita besar kemungkinan akan sangat jarang bergerak, yang tadinya harus lari-lari desak-desakan di transportasi publik jadi banyak diam di rumah, enggak mungkin juga lari-lari di rumah, bisa-bisa dielus pake panci (dengan kecepatan tinggi) oleh orang rumah. Juga bisa yang aslinya banyak bergerak ketika bekerja, sekarang lebih sering duduk di kursi kerja, atau semacamnya. Nggak sadar, perlahan tapi pasti berat badan kita naik, kemudian kebugaran kita turun sedikit demi sedikit.

Ini bisa jadi masalah serius, bung.

Dalam kondisi seperti ini, beberapa senjata yang bisa kita andalkan adalah pikiran yang sehat dan badan yang sehat. Keduanya akan membuat imunitas kita dalam kondisi prima dan lebih bisa survive ketika ada benda asing masuk ke tuhub kita.

Jaga pola makan, jaga pola istirahat, jaga pola gerak tubuh kita, pokoknya lakukan semua PHBS (pola hidup bersih dan sehat) adalah cara supaya badan kita dalam kondisi bagus-bagusnya. Karena ketika WFH kaya sekarang, kita lebih punya kontrol ke diri kita, kapan harus kerja, kapan harus makan, kapan harus istirahat, kapan badannya harus digerakin/olahraga.

Olahraga ini penting banget untuk tubuh kita karena banyak manfaatnya, mulai dari bikin badan bahagia karena melepas hormon-hormon kaya endorfin atau dopamin, bisa menghilangkan/meredakan insomnia, dan bonusnya badan jadi bagus alias enak dilihat. Jangan sampai karena WFH nanti begitu selesai masa social distancing, malah bikin orang pangling karena berat badan kita yang naik secara liar akhirnya kita enggak dikenali lagi. Well mungkin ngga separah itu sih, tapi bisa aja.

Sebenernya ada beberapa pendapat tentang boleh atau enggaknya olahraga di luar ruangan selama social distancing. Ada yang menyebutkan kalo bosen di rumah terus, bisa jogging, sepedaan, berkebun, membajak sawah, membajak laut, membajak akun mantan, eh yang satu ini enggak boleh. Ada juga yang menyebutkan untuk enggak melakukan olahraga di luar dulu, karena bahaya dan lebih dianjurkan olahraga di dalam rumah. Apapun pilihannya, kalo di luar dan bisa dikontrol ya enggak masalah, kalo ragu-ragu ya bisa olahraga di rumah.

Banyak kok alternatif olahraga dalam rumah alias workout from home, bisa ngikutin resepnya Freeletics, Neila Rey, beberapa aplikasi workout di Playstore, video dari Youtube, Zuma, eh Zumba, dan berbagai macam pilihan olahraga dalam rumah lainnya atau bisa juga bikin workout routine atau resep workout sendiri.

Saya sendiri lebih suka free weight training pake dumbell dan beberapa gerakan calisthenic karena untungnya ada beberapa pengetahuan tentang olahraga dan gerakan-gerakannya. Tapi untuk orang-orang yang masih pemula, menurut saya mendingan pake resep dari aplikasi workout yang ada di Playstore karena menurut saya beginner level di aplikasi workout memang sudah pas sedangkan di YouTube atau Neila Rey menurut saya lebih berat.

Selama grafik pasien COVID-19 di Indonesia mulai naik secara eksponen saya juga sempat mengalami enggak enak badan, khawatir terjadi kenapa-kenapa karena saya ngantor di coworking space di salah satu mall di Jogja. Tapi alhamdulillah badan saya tidak menunjukkan penurunan kebugaran.

Jadi jangan sampai selama WFH ini kamu enggak menjaga pola hidupmu ya, jangan cuma jarak yang dijaga, kebugaran juga dijaga, dan timbangannya juga dijaga. Stay healthy everibadi!

\Gimana caramu menjaga kebugaranmu selama di rumah, share ya!*